Menurut buku-buku sejarah, asal-usul bangsa kita dari Indocina. Masih
ada juga yang memperdebatkannya. Namun demikian, tidak dapat dibantah
bahwa nenek moyang kita berasal dari lokasi tertentu, dan lokasi itu
bukan di negeri ini.
Apakah itu di Indocina atau Filipina- itu
adalah masalah teknis. Yang jelas, bangsa kita berasal dari tempat lain,
yang secara pengaturan alam dan surga, datang dan diam di negeri ini.
Bila
kita terus bertanya perihal asal mula bangsa kita, pada satu titik,
kita akan menyebutkan bahwa manusia berasal dari satu tempat. Buku-buku
sejarah yang ada atau pun buku-buku lain yang dipercaya oleh banyak
orang bisa menyebut nama dan lokasinya.
Kitab Suci misalnya,
menyebutkan bahwa manusia berasal dari Taman Eden, yang diperkirakan
berada di seputar Irak dan lokasinya diapit oleh dua sungai: Sungai
Tigris dan Sungai Euphrate.
Teori Evolusi mencoba memberikan
alternatif lain tentang asal-mula manusia. Menurut teori ini, manusia
berasal dari binatang; manusia berasal dari eksistensi yang lebih
rendah.
Pandangan Teori Evolusi sulit diterima. Manusia bukan
berasal dari kera, tetapi berasal dari manusia sebelumnya, yang bila
ditelusuri lebih lanjut, berasal dari manusia pertama, yaitu Adam.
Adamlah
nenek moyang segala bangsa. Apakah bangsa dari Amerika, dari Eropah,
dari Asia, dari Afrika, atau dari Australia- nenek moyangnya adalah satu
dan hanya ada satu ras dimuka bumi ini, yaitu ras manusia.
Adamlah nama yang paling tepat kalau mau
menyebut asal-usul manusia. Begitu juga dengan bangsa Indonesia; nenek
moyang kita sama dengan nenek moyang bangsa lain; dan kedua nenek moyang
itu berasal dari satu sosok, yaitu Adam.
Karena bangsa kita memiliki satu nenek moyang, tidak pantas membuat
anggapan bahwa orang Jawa lebih superior dari suku-suku lain atau orang
Batak lebih hebat dari suku-suku lain atau orang Bugis lebih baik dari
suku lainnya.
Tidak tepat menomorsatukan suku yang satu dari
suku-suku lain sekalipun perawakannya, tradisi, bahasa, ataupun
kebiasaan dan keberhasilan dalam hidup berbeda.
Tidak tepat juga
menyebut istilah non-pribumi kepada ras tertentu. Tidak berlaku istilah
penduduk asli, yang mengacu hanya kepada keturunan suku Melayu. Hanya
ada orang Indonesia. Sumbernya satu, yaitu Indocina, atau mau bila
ditelusuri, berasal dari Taman Eden.